Waktu
berlalu tanpa rasa ragu. Kalimat itu adalah definisi dari kehidupan tidak
pernah berhenti meski dalam hitungan detik. Hari berganti hari, bulan berganti
bulan dan tahun berganti tahun. Tidak ada yang abadi bagi penghuni bumi, ia hanya
perlu menghabiskan sisa waktu yang telah dinegoisasi dengan kehidupan, sampai
batas waktu mana ia mampu bertahan.
Usia
adalah misteri. Dan usia yang setiap tahun berganti angka bukanlah pertanda kau
semakin aman di Bumi, melainkan peringatan ulang bahwa waktumu sudah tidak lama
lagi.
Ugh,
hari ini aku mengulang hari yang sama. Orang-orang mengenalnya dengan hari
kelahiran. Hari ulang tahun. Saat orang-orang bersukacita menyambut hari
kelahirannya, aku disini menyepi ditemani helaan nafas bumi, teriris menyadari
umurku semakin menua dan kesempatanku di dunia tidak tahu berapa lama lagi. Aku
bersyukur, hari ini datang. Karena aku tahu betapa banyak nikmat dan kesempatan
yang selama ini diberikan. Aku bersyukur masih diberi kesempatan untuk hidup
bersama orang-orang yang kusayangi dan menyayangiku—meskipun acapkali aku ragu,
adakah orang-orang itu—.
Kalian
tahu, terkadang aku juga selalu mendefinisikan hari kelahiran sebagai the day that I won’t it to comes.
Kenapa? I’m tired for being this sad. I’m
tired for always repeat the same thing continuously. The fact that I’d never
expected as much as I did to them. Kenyataan bahwa aku tidak pernah
diharapkan sebanyak aku mengharapkan. Hal paling menyedihkan tentang hidup
menjadi manusia adalah bukan ketika kau terluka atau bukan ketika kau putus
cinta. Bagiku, hal paling menyedihkan selama hidup diantara lautan manusia
adalah; Menjadi terlalu peduli.
Aku
benci menjadi orang yang selalu memprioritaskan orang lain daripada diriku
sendiri. Aku benci menjadi bagian dari orang yang selalu mengharapkan setitik balasan.
Aku benci selalu berharap ingin diperlakukan istimewa sebagaimana aku
memperlakukan mereka. Ketika kau sibuk merangkai kalimat indah sebagai doa,
menyiapkan sepotong kado untuk diberikan kepada mereka, sebingkai foto yang kau
hias sendiri sebagai sebentuk perhatian, sebuah kejutan, sebuah perayaan. Perhatian,
rasa peduli, all I have I always dedicates to them, semua yang aku punya selalu
aku dedikasikan untuk mereka. But why
they don’t do such a thing like I always do them? What makes me undeserved to
get all of those?
Hal-hal
kecil yang sebenarnya mungkin hanya sebentuk sikap kekanak-kanakan, aku
sebenarnya menyesali itu semua. Aku menyesali mengapa aku harus merasakan hal
itu, terlihat seolah aku tidak ikhlas dengan apa yang aku berikan. Believe me, it’s not the problem. Aku merasa senang ketika aku bisa menjadi
bagian dari orang-orang yang bisa membuat mereka memiliki alasan untuk
tersenyum bahagia, bahagia atas hal kecil yang aku berikan. Those things were perfect until they
day that I won’t it to comes –was
come. I hope the same thing, but I
got nothing.
Hal-hal
kecil yang sebenarnya mungkin sepele bagi mereka, they never know that it can be such meaningful to me. Their little
attention is a little bit happiness.
Forget it a while…
Di
balik itu semua, aku ingin bersyukur dengan apa yang diberikan dunia kepadaku
sepanjang tahun ini. Tahun ini adalah tahun terbaik selama aku menjadi seorang
remaja. Aku diberi kesempatan berkali-kali lipat. Sebuah perjalanan,
pertemanan, impian dan sebuah penghargaan.
Aku
diberi kesempatan untuk melihat tulisanku sendiri dimuat dalam media cetak,
sebuah impian yang selama ini hanya teronggok disudut tempat yang tak bernama. Aku
bisa mendapat penghargaan, menikmati hadiah perjalanan atas hasil menulisku
sendiri dan juga melebarkan tali pertemanan dengan orang-orang dari setiap kota
berbeda.
Dunia
memang selalu seimbang. Sometimes, when I
feel that people are careless with my existence, on the other side, I was given
a million great things by the world. Sebuah kesempatan untuk melebarkan
sayap, untuk terbang ke atas, menuju tempat yang tanpa batas. Aku diberikan
kesempatan untuk menjadi tidak hanya seorang Nita, tapi lebih dari sepotong
nama.
Kehidupan
tak ubahnya perubahan. Semua akan silih berganti sesuai siklusnya.
masing-masing. When you feel you were
down, without a friend and have nothing to be proud, maybe you don’t know your
life cycle is ready to change. Kau tidak tahu, disisi berbeda, siklus hidupmu
siap berganti, kau diubah untuk menjadi sebuah permata yang dipuja banyak
orang, YOU WERE UP. Kau hanya perlu
merubahnya, tidak peduli dibelenggu batasan atau keragu-raguan. Kau hanya perlu
menikmati sisa hidupmu menjadi manusia yang berguna, menjadi manusia yang bisa
mengekspolari jutaan hal berharga yang ada di dalam dirimu.
Even though sometimes I
hate myself for caring people too much than I care mine, believe me, I love for
being me. I’m young, smart, I have many hopes and world gives me a thousand
opportunities. World loves me more than anyone.
Dunia mencintaiku lebih dari siapapun.
Untuk
perempuan yang hari ini genap berubah angka pertama usianya.
Aku
ingin membisikkanmu sesuatu;
And… happy birthday.
Purwakarta, June 15th 2016,
Nita J.