**
Sorot mata tajam milik Rio, di fokuskan pada gadis berkuncir kuda yang mulai berjalan mendekat ke arahnya berdiri bersama teman-temanya. Perlu di ingat tatapan tajam milik Rio kepada gadis itu bukan karena hal memuja. Justru berbanding sebaliknya, ada kebencian tak bermakna hingga saat ini. Kebencian tanpa alasan yang tandas pasti.
Rio menenggelamkan tanganya pada saku celana. Menyungkingkan senyum kecut saat gadis itu justru semakin dekat. Hingga akhirnya Rio membuka suara.
“Gue gak yakin elo bakal bertahan lawan, Gue.” Katanya. Merasa menjadi orang yang di maksud, gadis itu menoleh serta menghujam Rio dengan kedua bening hitamnya. Bahkan lebih tajam.
“Mungkin elo salah orang. Ops tapi yang lewat sini Cuma gue, ya? Dan kalo gak keberatan gue kepedean. Orang yang lo maksud bukan gue kan?” timpalnya. Rio menggeleng keras.
“oh bukan-bukan. Tentu bukan lo nona Ashilla Zahrantiara.”
“Bagus deh. Lo masih bisa ngatur mulut lo buat berucap. Karena gue-“ Gadis itu menunjuk dirinya. “Gak Cuma bakal bertahan. Tapi bakal ngelawan elo, Mario.” Gadis itu pun mendaratkan telunjuknya pada dada bidang Rio.
Seisi koridor yang menonton aksi keduanya hanya menahan nafas, ada pula yang mencengkram seragam atau rok-nya demi menahan ketegangan. Ya, siapa yang tidak kenal mereka berdua. Bahkan seperti sarapan yang wajib di santap oleh penghuni SMA Dwi Martha SBI setiap harinya. Si Raja rumus dan si Nona teori.
**
“Shill, gue denger lo berantem lagi ya sama Rio?” tanya Sivia –teman sebangku Shilla- hati-hati. Shilla mengatur nafasnya yang masih memburu dan mengukir senyum ke arah sahabatnya itu.
“Gue gak apa-apa kok, Vi. Kayak elo gak tau aja deh. Pemandangan biasa kan?” Shilla terkekeh di ujung kalimatnya. Sementara Sivia menggigit bawah bibirnya. Sebenarnya ada hal yang ingin ia katakan. Dan ini sangat krusial, tapi-tapi, apa ini waktu yang pas? Batinya.
“Shill –“ panggil Sivia. “Hm, kenapa sih Vi? Lo kok kaya tegang gitu. Ada yang salah sama gue?”
Sivia menarik nafas dalam. “Gue gak yakin kita masuk kelas ini, Shill.” Kata Sivia.
“Kenapa sih Vi? Ini tuh XI MIPA 1. Kelas dambaan lo sama gue kan? Lagian ini tahun ajaran baru, kok lo kecut begitu. Senyum dong. senyum-senyum cantiikuu” Hibur Shilla. Gadis itu melanjutkan aktifitasnya dengan mempersiapkan alat tulis di atas meja lipat yang terhubung langsung dengan bangkunya.
“Kita sekelas lagi sama Rio, Shill.” Kata Sivia hati-hati.
Takut jika Shilla akan mengeluarkan jurus beringasnya ketika di landa kekagetan. Apalagi pasti sekarang telinganya panas. Spot jantungnya bekerja tak beraturan. Bisa terlihat dari wajahnya yang mulai merah padam juga aksi tanganya yang meremas sebuah tinta penghapus pena tanpa rasa iba.
Sivia menggerutu menyesal. Ngapain juga dia ngasih tau Shilla. Tapi kalau engga, nanti jam istirahat dirinya pula yang akan menerima bertubi-tubi serangan dari sahabat kentalnya itu. Shilla membelalakkan matanya lebar-lebar ke arah Sivia, yang sudah membentuk dua jarinya menjadi huruf V. Di hempaskanya tubuh langsingnya ke belakang. Neraka! Kurang cukup satu tahun sama Rio? Batinya dongkol.
**
Jam pelajaran pertama belum begitu menantang bagi Shilla, maupun Rio. Dua pemilik otak jenius di sekolah ini. Sepasang remaja putra dan putri yang langganan olimpiade mewakili sekolah, dan pulang membawa piala. Rio yang sangat pandai dalam materi proses hitung menghitung, atau Shilla yang paling handal menghapal teori dan pandai dalam praktikum. Sebenaranya keduanya saling melengkapi. Tapi apa jadinya dengan mereka?
Keduanya seperti kutub yang berlawanan. Dan dengan sifat keegosian mereka sendiri dengan caranya yang di sadari, mereka telah membunuh sebuah perasaan yang kasat mata. Sebuah perasaan yang Tuhan titipkan demi mempertahankan gengsi dan gelar permusuhan abadi.
Seberapa lama kah mereka akan terus berlawanan? Atau akankah sebuah Cinta hadir menjadi benteng di antara keduanya? Akan kah mereka bersatu?
Hanya dari masa lalu lah kalian akan temukan jawaban.
Cast :
• Mario stevano aditya haling
Nama panggilanya Rio. Ketua eskul seni dan kapten tim basket sekolah. Fisiknya yang memang menjadi senjata utama untuk menaklukan setiap pasang mata. Pintar, tampan, kaya, keren dan teman-temanya di mana-mana. Namun hanya satu yang tak hinggap di hatinya. Cinta. Karena cintanya memang masih senyum polos milik gadis itu, gadis masa lalunya.
• Ashilla zahrantiara
Shilla. Biasa seperti itulah teman-temanya memanggil. Gadis berkulit putih, tinggi dan langsing ini termasuk gadis paling di incar di sekolah. Sering jadi bahan gosip karena teman laki-lakinya di mana-mana. Gadis ramah, cantik, pintar dan ketua Osis. Rival dari pemuda yang menyandang gelar the most wanted boy di sekolah. Dan memiliki masa lalu yang tak bisa di tebak. Tentang cinta pertamanya.
• Alvin jhonatan sindunata
Prince charming SMA Dwi Martha. Ketua eskul photography yang juga seorang wakil ketua osis dan cucu dari bapak kepala sekolah. Sikapnya yang ramah dan mudah bergaul, tidak memandang teman. Salah satu teman laki-laki yang paling dekat dengan Shilla, dan kerap kali jadi bahan gosip kaum hawa.
• Sivia Azizah
Cantik dan sederhana. Sahabat kental Shilla. Gadis yang memiliki kepribadian nano-nano yang juga penganggum sang wakil ketua Osis. Namun di kuburnya perasaan itu dalam-dalam demi menjaga persahabatanya dengan Shilla. Yang juga menyukai tokoh yang sama.
Other cast :
• Gabriel stevent
• Alyssa saufika
• dll
follow me @nittaaw :)
0 komentar:
Posting Komentar