“Kita lebih baik sampai disini,” Katamu, suatu ketika.
Aku mengangguk, pelan. Tidak berani menatap langsung dua bola mata
bening yang terbingkai kacamata itu. Tidak ada lagi percakapan. Hening.
Hanya ada suara deru nafas yang melewati udara untuk sampai ketelinga.
Deru nafasnya. Tersirat sebuah nada yang aku tak mengerti apa maknanya.
Deru yang menyerupai adiksi itu mengalir ke setiap sel tubuhku.
Menguncinya rapat, seakan detik berikutnya aku akan kehilangan.
Aku mengelak, tidak secara langsung. Hatiku, jatuh berserak. Menjadi
kepingan luruh lantah yang tak lagi berguna. Mungkin, organ ini akan
kembali utuh jika kamu yang merengkuhnya, menyatukanya–lagi–secara
semula.
Jadi apa selanjutnya?
Apa aku akan mati menjadi nebula, atau aku gila karena kehilangan cinta?
Mungkin, akhir yang terucap olehmu, tidak akan pernah menemukan ujung bagiku.
Regards,
@nitajulio_
Welcome!

A Geminian ♊

Scripts:

Author:

- Nita Julianti Sukandar Putri
- Pemilik jemari sederhana yang mampu merekam kata-kata. Gadis berkacamata yang senang mengabadikan tulisan lewat setiap lembar cerita. Dan sewujud raga yang acapkali mengkristalkan kenangan dibalik lensa kamera.
Most Viewed
-
** “apa maksudmu ?” sebuah suara menarik perhatian kaki panjang seorang gadis yang tengah melewati koridor kelas di lantai dua, ia m...
-
Sebelum memulai kalimat untuk mereview novel ajaib ini, sekiranya saya hendak berterimakasih kepada saudari Alipia Noor Rizki dan tem...
-
Title: You're my destiny Author: Nita & Ruth Saat perbedaan cinta, dan benci hanya selarik benang tipis. * Bandara Coo...
-
enjoy it ! * Aku duduk termenung dari balik jendela kamarku, ada dua alasan mengapa sampai detik ini aku masih betah menatapi jendela ...
-
Tittle : one story with Rio Genre : friendship , romance cast : Mario, Ashilla, Sivia, Gabriel enjoy read ! * Aku duduk di kursi...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar