Hi June 15th!
I'm officially 18 now. How old it is, uh?
No one care. Getting young or getting old I am. I
don't care, Allah is always beside me. He loves me, at the second, minute,
hour, whenever and wherever.
I don't need a birthday present, I don't need a
birthday gift. This day is the whole incredible gift that He gives to me.
Many people said that I was born on this day, they
also said a "Happy birthday" or "Selamat ulang tahun"
continuously. I think isn't about Ulang Tahun (Re-years). Its just about Ulang
Tanggal (Re-date). What years we could get back? Nothing.
Ya. Rasanya sangat jauh berbeda dengan tahun-tahun
sebelumnya. Saya tidak lagi menemukan kejutan-kejutan manis dari mereka, eh?
Segalanya seolah berlalu begitu saja, secara biasa.
Mereka tidak memberi dan saya tidak menerima apa-apa. Bukan hadiah, tapi doa.
Saya bahkan merasa tidak cukup pantas menjadi selipan di doa-doa mereka.
Saya siapa memangnya?
Hanya seonggok manusia yang terus ingin hidup diantara nyawa mereka. Bahkan,
mereka acapkali tidak peduli dengan kehadiran saya.
Ulang tahun itu hanya... Membawa luka. Saya
benar-benar tidak suka. Setiap 'hari' ulang tahun, pasti saya mengharapkan
sepercik kata-darinya, dan ia sama sekali tidak acuh. Ini tahun ke-empat saya
menunggunya. Menunggu doa dari seseorang yang sepertinya hanya mengira saya
arca. Bukan hanya dia, mereka-jua diluar sana, seperti kaum borju yang aku
harus minta-minta. Aku seolah haus perhatian. Berkata ini itu agar mereka
mengucapkan. Apa yang menyenangkan dari 'ulang tahun' ? Bahkan menurut saya,
ulang tahun hanya dimana hari begitu menyedihkan. Ulang tahun seolah-olah
penjelasan nyata bahwa kita bukanlah emas yang begitu berharga. Ulang tahun
akan mengajarkan kita bahwa segalanya sama seperti biasa. Tidak ada yang
istimewa, begitu juga manusia. Ulang tahun memberitahu kita siapa yang peduli
siapa yang tidak. Ulang tahun memberitahu arti kata 'teman' yang sebenarnya. Saya sangat tidak menyukai ulang tahun. Karena, ulang
tahun seakan seperti sebuah hari kesengajaan untuk mengorek luka lama.
Lagipula, tahun itu tidak ada yang bisa diulang, kan'? Lampau itu tidak bisa
kita genggam.
Baiklah... Saya bukan lagi Nita yang dulu. Bukan lagi
Nita yang menuntut ini-itu. Saya bukan lagi Nita 'dulu' tapi saya adalah Nita
'biasa' yang tidak akan mengemis apa-apa. Biarlah, segalanya berjalan seperti
putaran waktu. Diperdulikan atau tidak, janganlah segalanya menjadi beban di
fikiran saya.
Sekali lagi, saya lebih menyukai 'ulang tanggal'
daripada 'ulang tahun' karena masa lalu bagi saya hanya permainan dimensi
waktu. Biarlah berlalu, jangan lagi diburu.
Terimakasih atas hari berbeda ditanggal yang sama ini,
Ya Allah. Terimakasih telah memberiku kesempatan untuk kesekian kali.
Terimakasih untuk segala kejadian di hidup saya, luka, tawa, bahagia. You're da
the best one in my life. U're the best incredible gift for me. Thankful for
being ma Best 'everything'. You hear me, You loves me, You give me a strenght. I can't describe how much I love you.
Diantara, langit fajar yang melukis pagi indah di
cakrawala.
Terimakasih telah menjadikan segalanya sempurna.
0 komentar:
Posting Komentar