Malam ini
Aku
merasakan kerinduan meraja kedalam hati
Melalui
setiap nadi rasa, yang rupanya masih enggan pergi
Malam
ini
Meski
aku berulangkali mencoba mengenyahkan
Yang
bernama nadi, tidak akan pernah berhenti, kecuali ia mati
Maka
malam ini
Jika
aku ingin berhenti dari segala rasa absurd ini
Aku
harus mati, bukan;
Perasaan
ini seharusnya tidak bernadi
Dan
malam ini
Aku
mengulang pertanyaan yang sama setiap hari;
Siapa
sebenarnya yang menghidupkan nadi rasa ini?
Rindu
menjawab;
Seseorang
sama di masa lama, yang juga enggan pergi
Tidak
adilkah semua ini?
Aku
merasakan rindu, sedang pemiliknya selalu berlari
Tidak
bodohkah semua ini?
Aku
terus diracuni, sedang ia bergegas pergi
Tidak
masuk akalkah semua ini?
Aku
merasakan nyeri, sedang ia tidak mengobati
Malam
ini
Aku
menulis sajak tiada berarti
Untuk
laki-laki, yang sebenarnya tidak pernah kumiliki
Maka
malam ini
Aku
akan bertanya dari hati melalui angin
Berharap
gelombangnya tidak salah menepi
Untuk
kamu laki-laki,
Tiga
suku kata yang menjadi nadi
Dari
tiga tahun belakangan ini
Sudikah
engkau barang menyebutkan sepotong namaku suatu hari?
Gadis yang acapkali menyelipkan namamu dalam doa,
@nitajulio_
0 komentar:
Posting Komentar