Sebelum Desember Berakhir...

Diposting oleh Nita Julianti Sukandar Putri


Halaman 365 dari 365
Aku duduk disini, sekitar jam 2, dengan segelas kopi yang tidak lagi panas, langit yang berhujan dan ditemani To Each his Own-nya Talos yang belakangan ini kerap kali kudengar. Menulis surat cinta dipenghujung 2019 untuk masa depan, yang kuharap akan membawa lebih banyak kebahagiaan.

Menulisnya sambil memikirkan seseorang dari mulai kata pertama pada halaman ini. Seseorang yang berjasa menemani tahunku yang sepi dan lebih banyak duka.

Tahun yang akan segera berakhir dalam hitungan jam ini, aku merasa lebih banyak terluka. Kehilangan 11 bintang yang membawaku pada dunia yang menawan, yang membuatku jatuh cinta pada dunia yang awalnya asing dihidupku. Berbulan-bulan begitu sulit bagiku untuk menerima, meski pada akhirnya diakhir tahun ini, aku tahu mereka sudah bahagia dengan cara yang berbeda.

Ada satu bagian dalam diriku yang tidak pernah sirna, sebuah cinta. Terutama untuk kamu yang eksistensinya bahkan selalu aku syukuri meski usia mengenalmu bagiku hanya baru tiga warsa. Terimakasih karena telah lahir di dunia, aku sangat amat bahagia mengenalmu, jatuh cinta padamu sebegini dalamnya.

Kuharap kamu selalu bahagia, dimanapun kamu berada, dalam setiap langkah apapun yang kamu pilih, lewat apapun yang kamu lakukan, karena kamu berhak mendapatkannya. Terimakasih telah bertahan, 7 tahun pertama yang sulit bagimu kini membawa cita.

Sebelum Desember berakhir, aku ingin kamu tahu bahwa kamu adalah salah satu alasan terbesarku untuk bahagia. Lewat senyum yang acapkali terpatri diwajahmu, lewat suara yang kamu bagikan melalui lagu, lewat semua hal kecil yang kamu lakukan dan terekam oleh indraku.

Katanya, tahun depan aku akan bergegas pergi, mencoba perlahan untuk tidak terlalu dalam menyukaimu karena fase kehidupan ini terus berlanjut, semua orang mobilisasi, pun aku. Rasanya tidak tahu diri jiga aku terus jatuh cinta tetapi tidak peduli kehidupan nyataku yang sebenarnya. Kamu harap maklum ya....

Mungkin, aku juga harus mencoba untuk mengendalikan diri, meski kadang setiap aku terluka kamulah satu-satunya tempatku kembali. Kamu hanya ada, bahkan tanpa tahu aku disini sedang apa, tapi kesedihanku mendadak sirna saat kamu hadir hanya dengan seutas senyum yang kulihat lewat layar kaca.

Sekarang tahu kan, kamu seberharga itu?

Sekali lagi, Sebelum Desember berakhir, terimakasih ya. Surat cintaku ini mungkin tidak seberapa, tidak ada artinya juga. Tetapi biarkan aku bercerita lewat apapun media yang ada, bahwa kamu adalah salah satu manusia yang aku cinta di dunia.

Tahun 2019 merupakan tahun terberat yang pernah aku jalani, jujur saja. Aku kehilangan kalian, aku kehilangan pekerjaan, aku lebih sering kecewa daripada bahagia, aku lebih sering menyalahkan diri daripada percaya diri. Tapi kamu selalu ada, disana, untuk yang kesekian kali hadir tanpa diminta, membawaku keluar menuju dimensi yang tidak nyata namun didalamnya penuh suka.

Seseorang yang dulu tidak sama sekali kukenali kini menjadi sangat penting di hidupku. Begitulah manusia mobililasi. Meski  kadang sebersit pikiran muncul dan aku bersedih karena baru hadir untukmu dimasa-masa kamu mulai berjaya, dan tidak ada disana ketika kamu hampir kehilangan apa yang kamu suka. Maaf ya, aku tidak berjanji ke depanpun akan selalu ada untuk kamu, tapi aku selalu berusaha untuk menjadikanmu bagian dalam hidupku dihalaman berapapun, sekecil apapun bentuknya. Karena lewat kamu pun aku tahu bahwa bahagia itu sederhana. Karena lewat kamu pun aku bisa kembali berkaya. Dan setidaknya jejakmu selalu penuh lewat rekaman jemariku yang penuh kata-kata. Kamu ada disana, menjadi muse utama lewat semua karya yang aku cipta.

Kemarin kali terakhir aku melihatmu membahas soal harapan, harapan kamu untuk 2020 tidak begitu muluk-muluk ternyata. Alih-alih ingin mendapatkan ini dan itu, kamu hanya berkata Ayo Bahagia! pada kita. Maka akupun akan berkata demikian;

Nyun, ayo bahagia. Bersama.

Sebelum Desember berakhir, aku ingin bilang, sekali lagi;
Terimakasih telah lahir menjadi salah satu manusia di dunia ini. Kalau kamu lahir jadi semut, mana aku tahu kamu ada? Hehe

Aku sayang kamu.
Kalau kamu nggak ada, nggak tahu deh 2019-ku kemarin seburuk apa.


Yang menulis surat cinta ini,
Nita J.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Gema Aksara✎ Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea